Mix 9 vs GG Filter vs Djarum Super = HM Sampoerna + Philip Moris vs Gudang Garam vs Djarum ??
Gila saya mesti sabar buat nyari si Marlboro Mix 9 alias Marlboro Kretek untuk nulis ini artikel.
The Real Competition?? Yap! Saya menyebutnya sebagai kompetisi yang benar2 ketat dan keras. Bisa diibaratkan pertarungan kelas berat.
Why?? Let’s talk about the content!
Content |
Marlboro Mix 9 |
GG Filter |
Djarum Super |
Harga Banderol |
Rp 8.050 |
Rp 8.050 |
Rp 8.050 |
Harga Circle K |
Rp 7.000 |
Rp 8.000 |
Rp 8.000 |
Harga Batangan |
Rp 600 |
Rp 700 |
Rp 700 |
Isi (batang) |
12 |
12 |
12 |
Tar (Mg) |
1,8 |
1,8 |
1,8 |
Nikotin (Mg) |
30 |
32 |
30 |
Harga hampir sama Marlboro Mix 9 (Mix 9) murah Rp.1.000, Tar Sama, Nikotin GG Filter lebih tinggi dan Sama-sama bisa dijual batangan. Saya bisa simpulkan Secara konten mereka sangat berimbang dan bisa dibilang ini akan bicara faktor context. Ini sebenarnya yang paling seru dan mengapa saya bisa bilang the heavy class competition.
Coba lihat sejarah mereka bertiga:
Gudang Garam adalah Market Leader untuk industri rokok.
Djarum adalah Ex Market Leader serta tergolong pemain besar dalam industri rokok.
HM Sampoerna adalah Market Leader di LTN
Philip Moris adalah Market Leader Dunia untuk industri rokok putih.
Mereka berempat bisa dibilang Legacy and Master Black Belt nya Industri Rokok.
Pernah Perang Head to Head:
Djarum dan GG mati-matian menghajar A-mild di LTN class dengan LA Lights dan GG Nusantara. Namun sampai sekarang juga belum berhasil (jika tidak mau dibilang gagal). Sebaliknya Sampoerna juga sudah berkali-kali mencoba menggoyahkan dominasi mereka di kretek filter dengan Millenium, Exclusive. Yang hasilnya sami mawon alias “gagal”.
Dalam hal ini bisa dibilang skor 0-0 alias draw.
Check their Power:
Mereka sama – sama punya jaringan distribusi yang sangat kuat dan merata.
Modal yang sama-sama besar yang bisa melakukan kemampuan exposure yang kuat dan konsisten.
Brand Equity yang bisa dibilang hampir sama-sama besar diantara mereka.
Kemampuan produksi yang sama-sama konsisten.
Dalam hal ini juga bisa dibilang skor 0-0 alias draw
Gile.. Content sama kuat, power sama kuat.. so what is the opportunity??
Lets check the other possibilities:
Mix 9 adalah gabungan antara keahlian meracik tembakau dari Sampoerna dipadu dengan Brand Equity dari Marlboro yang sangat kuat. Bahkan dikotaknya ditulis made by PT HM Sampoerna under authority of PMI. Nah, kalo dipikir2 jika Mix 9 sukses menghajar GG dan Djarum, secara simple kita bisa bilang bahwa ternyata butuh Brand Equity yang lebih kuat dari Sampoerna buat menembus dominasi GG dan Djarum di kretek filter. GG dan Djarum tentu saja ga mau kalah, native-nya kretek kok kalah ama rokok blasteran? Nasionalisme emang tinggi.. tapi cewe2 blasteran emang paling sexy hehehehe
Yang belum kelihatan adalah kemana sebenernya eksekusi BTL Mix 9 akan dibawa? GG lekat dengan motocross, balap motor serta iklan yang nunjukkin laki-laki. Djarum dengan Liga Indonesia serta adventure nya. Where will the mix 9 go? Apa mungkin dibawa ke clubbing seperti yang dilakukan si Mother brand selama ini alias Marlboro?
Siapa sih yang masih ngerokok dengan kadar tar dan nikotin segede itu? 18 s/d 28 or Mature Smoker? SES ABC or CD? For Style or For Taste? Eksekutif or Buruh? Jika ini menyentuh SES CD kebawah, berarti ini adalah perang harga. Rasa memang utama tapi jika mahal.. mereka ga segan buat switching ke lower price product. Jika ini untuk men-switch exisiting kretek smoker, wow reputasi anda yang akan jadi taruhannya.
Jika ini soal rasa, maka pameo rasa ga pernah bohong akan berlaku disini. Hmm… jika rasa sudah bicara, maka your only strategy is change your flavor immediately or your legacy and investment will be a history.
Siapapun yang menang jelas akan membuktikan dominasinya dan yang kalah.. ma’af you must evaluate your product line. So guys.. Who will be the winner on this heavy class competition?
Mix 9 vs GG Filter vs Djarum Super = HM Sampoerna + Philip Moris vs Gudang Garam vs Djarum ??
War Ciggarette semua memiliki contain big power di medan yang berbeda mulai dari promotion yang ujung-ujungnya unsur gender yang di-eksploitasi ke semua hobby dan event promo yang menggunakan gadis-gadis cantik baik di mal,resto,campus.sampai variant produk itu semua-nya ud basi lebih baik gunakan strategy experiment consumer atas rokok yang dinikmati istilah-nya jadi brand endroser bisa mulai golongan pekerja dari nol misal buruh sampai eksekutif atas.saya yakin di dunia rokok belum pernah promotion yang menggunakan taste experiment rokok.bisa juga artis.itu untuk promo-nya untuk variant produk gunakan packaging rokok (isi)yang habis di pakai misal rata-rata orang merokok setelah makan sama dengan 3 ditambah dengan 2 rokok jika rokok diwaktu senggang jadi isi bungkusn-nya ada lima.untuk rasa perlu gunakan desain eksperimen (ilmu kuliah dulu) segmen taste pelajar, pekerja maupun enterpenuer.gimana bang rhonald tentang ide saya….
bagus hariyono
Pandangan anda diatas cukup menarik. akan tetapi ada beberapa hal sebagai informasi:
di segmen SKM Regular, kita mengenal ada beberapa brand yaitu Djarum super, GG Inter,GG Surya, 234 F, Mix9. nah hanya GG dan Djarum yang besar di segmen ini.namun terbagi dalam geografisnya. Mix9 mencoba menerobos dengan aktivitas BTL dan merchandicenya yang gila2an pada awal lounch akan tetapi belum berhasil. untuk pulau JAWA bisa dikatakan GAGAL. beberapa bulan lalu mix9 kembali lounch keSumatra. mengingat timingnya yang sangat pas, yaitu dengan naiknya harga GG Surya sebagai market leader disana. akan tetapi M.Share belum menunjukkan hasil yang berarti. saya setuju dengan perang O-O karena djarum pernah menantang market leader di ltln Amild dengan mezzonya, dan juga tidak berhasil. sekarang market cigarette berkembang ke middle low segmen. disini pertarugngan makin berdarah2.
sedikit tambahan mengenai target market dari mix 9,
menurut saya mix9 tetap menargetkan ke ses CD, anak muda dewasa dengan usia 18 – 40. pekerja mapan, butuh kenikmatan akan merokok akan tetapi gaya juga penting. mix9 berusaha memadukan itu, yaitu rokok dengan kenikmatan(kualitas cengkeh dan tembakaunya)serta image yang “Muda”(ini bisa didapat dengan brand marlboronya.
pada awalnya produk ini menjadi competitor yang dianggap paling menakutkan bagi gg inter-surya dan d.super, mengingat ini dibawa oleh PMI yang mempunyai management yg bagus dlm marketingdan distribusinya. akan tetapi FAKTOR RASA yang kurang bisa diterima menyebabkan mix9 tenggelam, selain itu kecenderungan konsumen rokok untuk tidak gampang beralih ke rokok lain membuat new comer harus bener2 bisa menarik konsumen.
Menurut saya, untuk memasuki pasar yang pesaingnya sudah establish alias mapan perlu strategi jangka panjang yang akurat dan terorganisir karena ini menyangkut kualitas yang notabene-nya adalah consumer needs/like, brand saja tidak cukup untuk menghajar existing competitor yang memang sudah PULUHAN TAHUN menjadi market leader di segmen SKM full flavour ini, perlu kerja keras, outstanding performance and of course luck to beat them (GG & Djarum) all, lets see..what next move from sampoerna?????
zulfikar sidiq, se
Price Or Taste
Setiap produk mempunyai keunggulan masing-masing, tinggal cara mengkomunikasikannya aja yang perlu diperhatikan. Price or Taste, jika konsumen tidak melihat harga tetapi rasa untuk memilih suatu produk itu yang dinamakan Konsumen yang loyal (Consumer Taste Oriented), tapi jika konsumen memiliki sensitifitas terhadap harga akan mudah sekali melakukan brand switching disebut sebagai Consumer Price Oriented. Tinggal kita liat aja, tuh orang mau pindah kemana. Apakah dari SKM Full Flavour trus ke LMT (light Mild Tobacco) ato masih di level sejenis. Beberapa karakter yang bisa diamati untuk type konsumen seperti ini antara lain : SES yang didominasi antara level CD, status pekerjan di level Medium employment. Ada peluang yang cukup besar dengan memanfaatkan konsumen type ini. Biasanya yang diuntungkan adalah secondary product Consumption dengan harga yang lebih rendah.
Rokok Blasteran ?
menurut saya bukan. Kalo Blasteran emang Sexy ? menurut saya tidak, yang lokal aja banyak yang lebih anggun dan sexy kok !. Bisa dibilang seperti si iteung yang dipermak jadi Madona,he…he…he…(Maaf Pak cuma analogi aja). Brand Equity Marlboro yang begitu kental dengan produk SPM memberikan citra negatif terhadap produk Marlboro Mix 9 yang notabene nya adalah produk rokok kretek. Satu lagi yang harus diperjuangkan dengan keras yaitu Proses Education. Perlu waktu untuk merubah pola pikir konsumen tentang produk, apalagi produk perusahaan yang besar di satu segmen class ingin menggeser produk perusahaan yang memang dibilang katanya “Master Black Belt” nya SKM Full Flavour. Kalau dilihat PT.HM Sampoerna kuat untuk class product LMT, PT. Djarum & PT. Gudang Garam Tbk kuat untuk SKM FF dan Philips Morris pemegang SPM, mereka saling menggeser untuk mengusai semua lini class product.
Terus mencoba walau gagal ?
Yang perlu menjadi pelajaran bagi semua adalah tidak selamanya mengejar awareness akan lebih efektif. Contoh : Promosi Mezzo yang begitu dasyat banget berujung kepada tujuan yang tidak tercapai alias gagal, semua orang tau tapi apa semua orang mau mencoba ?. Marlboro yang diperuntukan untuk segmen gender wanita di Barat sono, ternyata sukses sebagai rokok kaum Adam. Apakah berhasil ? tentu melenceng dari tujuannya alias Gagal.
Pak De analisis bagus and keren.
dari analisis ini kayaknya pak de orang terdekat dengan rokok. aku mau nanya distributor rokok djarum didepok atauwa di jakarta. kasih tau ya di emailku yovi_weriyanda@yahoo.com thanks
Dear Ronald,
sudah lama sejak terakhir saya posting (last year on nov 08), hehe.. saya dapat kabar dari orang factory Sampoerna kalau Mix 9 sudah tidak diproduksi lagi, which meant, GAGAL TOTAL, hehe.. terbukti bahwa dalam Industri Rokok itu unik, Brand tidak ada apa2-nya dibandingkan kebiasaan dan kenikmatan rokok setiap penghisapnya (loyalitas), artinya kalau mau laku mendingan Mix 9 dijual murah dan masuk segmen Rokok murah saja (Tier 2 atau 3), sehingga paling tidak orang2 beli karena harganya yang murah.. seperti Sampoerna mengeluarkan U Mild & L n M melalui anak perusahaannya (PT Asia Tembakau) untuk segmen LTN, terbukti lumayan laku dan produksinya terus meningkat!!
Tapi bukan berarti Sampoerna harus menyerah, karena mungkin saja dominasi Djarum dan GG akan luntur, perlu keajaiban (misalnya Image-nya menjadi jelek karena cacat produksi dan diumbar media, hehe..) seperti kasusnya Mizone yang Ngap-ngapan setelah ketahuan mengandung zat berbahaya, padahal masih dalam batas toleransi..
Yah, siapa tahu, tapi yang jelas.. Sampoerna nggak bakalan kapok untuk menghadirkan lawan2 baru untuk Djarum & GG untuk segemn SKM Full Flavour ini, yang terbaru yakni Dji Sam Soe Super Premium Masterpiece, dan saya cek ke orang Factory, jenis ini mengalami peningkatan produksi.. Tanda-tanda ataukah hanya sesaat saja dan berakhir seperti Mix 9.. Waktu yang akan membuktikan kembali.
Regards,
Zulfikar
menurut saya langkah HM.SAMPOERNA berjuang mati2an menlaunchng SKM premium adl untk menguasai berbgai segmen rokok,untk segmen SKT dan SKM Mild HM.SAMPOERNA sudah menjadi market leader dg DJI SAM SOE dan A MILD nya,hanya di segmen SKM premium yg blm punya brand andalan.