Does Your SPG Effective & Efficient?
Sales Promotion Girl atau biasa disebut eS Pe Ge, ini adalah orang yang mempromosikan atau menjual produk langsung ke Consumer/Customer. SPG sendiri menjadi nama generic untuk pekerjaan tersebut, sehingga walau terkadang yang kerja adalah laki-laki sering latah disebut sebagai SPG juga hehehehe.
Banyak kegiatan BTL yang secara concept sangat powerfull tapi akhirnya loyo saat eksekusi, hanya karena kegagalan dalam mengelola Team SPG. Tidak percaya? Silahkan lihat kegiatan-kegiatan BTL yang melibatkan SPG dalam eksekusinya. Berapa banyak dari mereka yang bisa menjelaskan produk secara optimum? Berapa banyak dari mereka yang berinteraksi dengan Target Market yang kita mau? Atau berapa banyak dari mereka yang memberikan data valid atas survey yang kita minta? Atau benarkah produk kita sudah diberikan ke Target Market yang kita minta? Dan banyak lagi… yang nanti pada akhirnya akan sampai ke pertanyaan apakah mereka benar-benar bisa menjadi Point of Contact dari Brand kita? Alias Ambassador kita?
Dari pengalaman yang pernah saya jalani, Efektifitas dari Team SPG sangat tergantung dari Team Leader mereka dilapangan. Alias Regulator dan Pengawas serta Ekskutor yang menjadi perpanjangan mata kita dilapangan. Selain tentunya factor-faktor basic lainnya.
Sebelum membahas terlalu dalam, kita liat Faktor Basic nya:
- Training
Training yang baik adalah training yang tidak hanya berupa teori atau presentasi dari trainer tapi juga latihan praktek dari si SPG, atau yang biasa disebut dengan Role Play.
Kenapa ini perlu? Ingat Konsep Qualitas, Kualitas harus dipastikan dari Awal sebelum masuk ke proses berikutnya. Karena Cost Effect setelah itu akan menjadi tidak terkontrol.
Lakukan Tiap hari diawal shift. Dan Lakukan secara Benar!
- Remunerasi
Hmm ini penting! Walau bukan segala-galanya, terutama untuk SPG yang diberikan target penjualan. Porsi insentif yang tepat akan menjadi driver mereka untuk memastikan apa yang kita inginkan dan mereka pelajari bisa diimplementasikan dengan benar dilapangan.
Serta selalu bedakan secara significant antara remunerasi SPG dengan Team Leader sebagai pengawas.
- Controlling
Nah.. ini sering kali hanya jadi formalitas. Padahal Kontrol yang konsisten sangat menentukan konsistensi dari hasil pekerjaan mereka.
Controlling itu sendiri bisa dilakukan via:
a. Reporting
Buat Report yang bisa menjadi Validasi atas kualitas kerjaan mereka.
Dan lakukan Cross Check baik secara data maupun secara actual dengan melihat langsung proses kerja mereka.
b. Team Leader
Nah ini dia yang saya bahas diatas. Ini adalah Mata kita dilapangan. Selain sebagai Motor Team, Team Leader (TL) harus bisa menjadi pengawas yang mumpuni. Tegas dan Disiplin. Seringkali atas dasar sentiment alias agar dianggap paling baik dan TL Favorit, mereka sering “menjual” Fungsi mereka. Terlalu banyak toleransi, control yang lemah bahkan yang parah justru jadi inisiator dari masalah.
c. Rotasi
Yap! Terlalu ditempat yang sama akan menghasilkan rutinitas, dan yang namanya rutin itu pasti akan menghasilkan Kebosanan, Penurunan Kualitas dan Produktifitas kerja.
Contoh:
Karena udah sering ketemu Ibu-ibu di sebuah supermarket yang sama (bahkan sampai hapal orangnya) SPG akhirnya menjadi “Tuhan” yang langsung menebak bahwa Ibu ini tidak akan pernah mau beli, Ibu itu ga suka produk kita serta Ibu satu lagi ga punya duit. So ga heran mereka hanya jadi “hiasan supermarket” atau malah jadi Infotainment dadakan alias sibuk ngegosip hehehehhehe
As a Brand Owner, you should conduct regular check. Big Agency bukan jaminan, Ingat Hasil yang Bagus harus didapat dari Proses yang Bagus. Hmmm…. So? Check your SPG Now Bro!
SPG berkualitas = Hasil yang berkualitas
Does Your SPG Effective & Efficient?
saya melihat, rata-rata pemilihan spg lebih karena fisik semata,,
ok fisik penting dalam pemilihan spg,,akan tetapi mereka juga harus punya kualitas yang baik dalam menjual atau memperkenalkan product knowledge..
dari beberapa cerita teman-teman,,pemilihan spg rata-rata dari teman ke teman,
jika spg tersebut punya teman yang cukup cantik, maka temannya dapat menjadi spg pula
padahal kita tidak tahu kapabilitas orang tersebut dalam berjualan atau memperkenalkan produk
spg juga rata0rata hanya memberi brosur saja,tanpa mem[erkenalkan produk lebih dalam
so selain mempunyai kualitas fisik yang baik
spg juga harus punya kualitas yang baik dalam menjual dan memperkenalkan produk.
kepada perusahaan :
1. berikan pelatihan yang tepat
2. coba lebih menyaring spg2 yang ada, yang berkualitas
3. adakan kontrol ke lapangan
4. pilih TL dan spg ang punya visi dan value yang baik, sehingga bukan hanya nampang saja
saya sedang merintis usaha art shop, sayangnya saya belum memiliki SPG yang handal, saya sendiri tidak pandai mengarahkan nya supaya menjadi SPG sebagaimana tulisan Bp diatas. apakah bisa saya ikutkan training di tepat Bp, berapa biayanya dan berapa lama? terima kasih atas tanggapan Bp.
fisik pentig tapi yang lebih penting adalah kemampuan menjual
Agree bang Samuel 🙂