What is The Powerful Marketing Driver? Innovation? Consumer? Or Trend? (22.10.08)

What is The Powerful Marketing Driver? Innovation? Consumer? Or Trend?

 

Marketer A     : Mau bikin program apa lu taon ini?

Marketer B     : Gw liat sekarang lagi jamannya Healthy Life, jadi gw mau bikin Coklat yang ga bikin gemuk..

Marketer A     : Udah Riset belum lo?

Marketer B     : Ga pake riset-riset bro, liat aja semua orang udah cinta ama yang sehat-sehat kok. Lagian Steve Jobs aja bilang, ga usah Tanya consumer kalo mau bikin produk.. ga bakal ada quantum leap ntar!

 

Hehehhe.. emang gitu ya dalam pemilihan Driver untuk bikin program Marketing. Ada yang memulainya dari sebuah Riset ke consumer yang sangat mendalam. Hingga bisa ada berkali-kali survey. Ada yang juga lebih percaya dengan hasil R&D dimana sebuah penemuan baru merupakan decision factor. Namun percaya ga percaya banyak juga yang sangat tergantung dengan Trend apa yang sedang “in” sekarang.

 

Hmm.. Kira-kira mana yang lebih powerful ya? Let’s go details!

 

Innovation?

Untuk yang satu ini, kita punya si Legendaris Steve Jobs. Dimana dia percaya bahwa consumer itu seringkali tidak tahu apa yang dia mau. Oleh karena itu, dibanding bertanya dengan consumer, lebih baik menciptakan sesuatu. Hasilnya? Ipod adalah bukti nyatanya. Menggila dimana-mana bahkan jadi generik label buat pemutar MP3 (format music digital). Sebuah penemuan yang spektakuler karena tidak hanya merubah industri elektronik juga merubah industri musik secara umumnya. Bahkan efek multipliernya juga menjadi generator online music store.

 

Memang benar argument yang disampaikan Steve Job, jika kita ditanya ttg sebuah produk. Maka kita akan menilainya dari “database experience” yang ada dikepala kita. Artinya kita melihat historical experience bukan membayangkan sesuatu yang belum ada. Artinya, kita bisa saja sudah puas dengan pelayanan atau produk yang sekarang namun saat sebuah inovasi dikeluarkan kita baru sadar bahwa yang kayak gini neh yang kita mau.

 

Namun ini juga bukan tanpa resiko, Lihat saja bagaimana PS3 geberan Sony kalah saing dengan Nintendo Wii. Padahal udah dikasih blue ray yang lebih keren secara gambar dan banyak hal. Namun teknologi itu sepertinya kecepetan alias far beyond the customer expectation. Hasilnya, orang masih beli tapi mereka masih belum dapat bedanya. Gimana bisa dapet, wong maen PS3 nya masih pake TV biasa hahahaha (mestinya pake full HD dong). Atau bisa juga lihat bagaimana Apple kerepotan dengan Iphone nya. Saat dimana mereka masih belum bisa menemukan Quantum Leap yang baru dan masih berkutat dengan upgrade-upgrade minor saja. Hasilnya saham mereka malah masih ga keangkat.

 

Hmm that’s Innovation, let’s move on..

 

Consumer?

Banyak yang bisa jadi contoh untuk hal ini. Mayoritas marketer masih menggunakan pendekatan consumer. Apalagi pada Multi National Company (MNC) mereka masih bergantung dengan hasil-hasil riset baik kuantitatif maupun kualitatif. Secara regular mereka melakukan penggalian yang lebih dalam ttg Need & Wants nya para consumer. Baik melalui Behavioral survey ataupun via Focus Group Discussion. Hasilnya akan menjadi acuan dalam setiap peluncuran program ataupun peluncuran produk baru. Hmm mungkin bisa dibilang can’t live without it hehehehehe

 

Banyak metode-metode survey yang bisa menggali Need dan Wants para consumer. Bahkan metode yang paling anyar yaitu metaphoria melakukan pendekatan dengan menggunakan symbol-simbol. Dengan bertanya ke Consumer, kita jadi tau bahwa susu yang mereka minum itu harusnya jangan bikin mules. Atau consumer ternyata butuh kemasan yang anti tumpah. Atau ternyata mereka ingin kadar gula coklat kita dibikin zero agar tidak mengganggu program hidup sehat yang sedang mereka canangkan.

 

Mengabulkan apa yang diharapkan consumer tentu saja membuat mereka semakin cinta dengan produknya. Dan bagi brand, tentu ini part of retention program. Itulah kenapa tiap company sampai membuat department yang bernama Customer Relation Management atau di retail disebut dengan Loyalty and Retention Management. Namun tetap itu juga punya resiko. Ingat dong dengan Walkman, yap consumer mana saja yang ditanya ttg apa yang mereka harapkan dari Walkman yang baru akan bicara seputar semakin tipis, semakin ringan, semakin berwarna namun mungkin tak satupun diantara mereka yang akan minta Walkmannya bisa buat muter dan nyimpen 10.000 lagu bukan? Wong waktu itu believe yang ada masih seputar CD dan DVD.

 

Wuhhh makin seru ya.. kita maju lagi ya..

 

Trend?

Online Marketing itu lagi trend sekarang. Lu kalo bikin program pastikan via web. Liat aja semua orang sudah pake internet trus anak-anak kecil aja udah pake henpon. Cara lama udah mati guys, sekarang eranya Online! Hasilnya, banyak yang tiba-tiba bikin web, ikutan di facebook trus bikin pages dan kompetisi online. Hmmm memang hasilnya sangat signifikan, bayangkan ada web yang dalam sehari punya 10.000 klik atau kompetisi online yang diramaikan para blogger. Bahkan ada banyak orang yang join ke fans page dari sebuah brand di facebook.

 

Trend memang seringkali menggoda. Dalam banyak kesempatan trend memang sesuatu yang menggiurkan dan sayang jika dilewatkan. Jika kita ikut trend maka kita baik sebagai marketer maupun secara produk akan dianggap modern dan up to date. Sekaligus tentu saja mendapatkan target market yang sedang ikut trend itu sendiri. Trend muncul dari sebuah hal baru yang dengan cepat menjadi new indentity bagi consumer kita. Mereka jadi New Behavior dan New Life. Namun patut diingat ini masih bersifat temporary alias bisa jadi semakin berkembang namun bisa jadi hanya sesaat saja. Artinya pendekatannya bisa berubah dan masih perlu dukungan traditional way.

 

Saat Trend strategy Integrated Marketing Communication dicetuskan, semua orang pake ini. Bikin apa-apa maunya 360 derajat. Dari TVC ampe Toilet pun dihajar. Hasilnya Sukses! Namun dari situ muncul lagi Targeted Communication, dimana trend para marketer hanya berkomunikasi via channel tertentu saja sesuai dengan target marketnya. Jadi kalo memang buying decisionnya banyakkan di channel maka mendingan focus ke Outlet promotion. Ngapain sibuk bikin di TV. Nah sekarang malah mulai pindah lagi dengan ke dunia maya. Dari hanya via Web trus makin segmented ke blog trus melebar lagi ke Community web.

 

Trend itu bagus asal jangan latah aja jadi suka generalisasi saja dan tetap inget dengan segmentesi sendiri. Kata-kata men-generalisasi harus dihindarkan, seperti kata-kata : semua orang, atau sekarang itu jamannya bla-bla atau semua consumer itu maunya bla-bla… padahal kenyataanya adalah baru beberapa kota besar yang punya kemampuan 3G sehingga kalo mau pake web 2.0 format secara mobile itu susah wong buka emailnya pake GRPS hehehehehehe.

 

Hmm seru ya… secara umum, tiap Driver factor diatas itu punya kekuatan dan kelemahan masing-masing. Ada yang cocok buat industri A dan ga cocok buat B begitu juga sebaliknya. Serta ada yang cocok buat objektif D dan ga cocok untuk objective C.

 

Terlalu fanatic atas satu factor saja akan jadi boomerang dikemudian hari. Be flexible! bukan caranya yang utama tapi tujuannya yang utama. Cara bisa apa aja tapi tujuan tetap satu bukan? Kalo tujuan ampe ga konsisten itu baru masalah!

 

What is The Powerful Marketing Driver? Innovation? Consumer? Or Trend?

Advertisement

3 comments on “What is The Powerful Marketing Driver? Innovation? Consumer? Or Trend? (22.10.08)

  1. mst says:

    bro,

    ketiganya akarnya dari konsumen, baik dari potential konsumen atau existing konsumen. Baik kebutuhan/harapan yg disadari maupun yg belum disadari konsumen.

    mst

  2. ibnu says:

    No doubt…Steve Jobs is a genius, I POD salah satu produk paling dikenal abad ini dan industri musik berhutang budi sama I POD.

    Tapi menurut saya consumer tetap drive utama dari semuanya (marketing, inovasi atau mungkin ekonomi global).

    Mungkin akan datang masanya ketika consumers menjadi prosumers yang ikut meng-create atau re-create suatu produk.

    Bayangin I POD tapi kaya Lego, sistemnya open source dan inovasi ada di tangan consumers. Maybe one day ada consumer yg re-create I POD that function also as PDA/organizers atau I POD dengan sistem Linux dimana kita bisa main games dan recording in full audio quality (try googling for “podzilla”).

    Innovation? Consumers? or Trends?…saya pilih consumers sebagai drivernya karena inovasi akan valuable kalo bisa meningkatkan kepuasan dan mengatasi permasalahan consumer. Trend pun dibentuk oleh consumer yang terus berevolusi.

    -ibnu-

  3. bagus says:

    Selamat sore Bang

    The Powerful Marketing Driver? Innovation? Consumer? Or Trend?seperti tanya mana yang keluar duluan ayam atau telur cuma pemikiran abang ada 4, jadi quantum leap thinking….semuanya simpel bang kita jualan untuk siapa?pasti konsumen.kita bisa untung banyak dari siapa?
    pasti konsumen yang beli banyak.kita buat teknologi/sistem yang baik untuk produk kita atau jasa yang dijual untuk memuaskan siapa?pasti konsumen.karyawan kita bisa tetap bekerja dan dapat bonus dari mana?pasti konsumen beli produk/jasa yang kita jual.customer is driver.semua inovasi/diferensiasi, trend/market growth cuma variabel pendukung…gali need,wants customer baik secara personal maupun family.I think is very best pondation communication at selling.lihat harley yang terpuruk ketika produk jepang menggempur amerika.pemilik meng-explore kebebasan individu konsumen yang tak bisa dikekang oleh aturan yang ada.okay juga bos pemikiran-nya….tapi brain stroming dengan bang rhonald bisa jadi candu penenang di-saat kerja tutup taun..

    bagus hariyono

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s