Jupe + Kondom, Roncar + Iklan Katro menjadi issue menarik untuk para marketer sekarang. Sori, saya gabung komentarnya jadi satu, karena saya pikir ada benang merah diantara keduanya dimana mereka melakukan hal yang diluar “budaya/belief” yang kita punya.
Jupe jualan kaset pake kondom? Kemana coba hubungannya… Roncar bikin iklan yang super duper garing? Ga ngerusak image bang?
Let’s think something..
Apa yang terjadi jika mereka melakukan yang seperti biasa kita lakukan? Jupe bikin kaset dengan 100% rely on her voice (ma’af) yang kita sendiri ragu banget ama hasilnya. Trus roncar dengan iklan yang lebih nyeni dengan 100% bergantung dengan inovasi yang pertama didunia serta belum pernah ada yang denger nama perusahaannya apalagi produknya.
Bisa jadi lebih hebat dari yang sekarang, apalagi jika dikerjakan oleh agency-agency creative dan bonafide serta bisa jadi juga ga jadi apa-apa alias common things. Karena juga banyak produk dengan iklan bagus lewat di pasaran walau dikerjakan oleh agency bonafide sekalipun.
Differentiation adalah kunci untuk bisa tampil dijagat raya persaingan. Fokus dan Konsisten untuk deliver sesuatu yang kita punya secara kuat dengan cara yang berbeda itu strateginya.
Jupe identik dengan Seksualitas, Kondom punya asosiasi yang kuat atas itu.
Roncar itu New Invention, Cerita iklannya jelas sedang menggambarkan apa yang terjadi jika pintu mobil anda berhasil dibuka dengan kunci T tapi maling ga berhasil idupin mesin karena ada Roncar.
Saya memang tidak begitu yakin kalo Roncar sengaja membuat iklannya se katro itu, tapi cara mereka men-deliver pesan yang sederhana dan tidak ribet membuat kita “peduli” dengan iklan tersebut. Jupe tau masuk dunia Tarik Suara berarti akan bersaing dengan ratusan penyanyi wanita dari sekelas Diva sampai sekelas Desa.
“Tapi, kan itu tidak nyambung”, jualan lagu kok pake kondom? hmmm… Apakah jualan Rokok pake event kompetisi bola bisa dibilang nyambung? atau Apakah Jualan Pembalut dengan konser musik juga nyambung? Tergantung mau lihat dari sisi mana? Sejuta argument bisa disampaikan agar itu nyambung dan agar itu tidak nyambung.
Konsep menjadi berbeda adalah kunci bertahan dan memenangkan kompetisi jika tidak mampu jadi yang terkuat. Ingat konsepnya, Awake! Yap Awake orang.. yuhuuu… ada product gw neh dipasaran.. nah abis itu, tugas product kita yang bicara.
Iklan bertugas membangun persepsi, Trial membangun relasi. Over promise kah? Atau Over Deliver?
Soal Etis atau tidak etis itu memang diperlukan rambu yang jelas, apakah bisa kita bilang iklan sabun A yang membuat gadis desa yang menutup auratnya tiba-tiba pake baju super sexy setelah ketemu sabun A bisa disebut etis? Kondom is Legal Things dan dikondom juga tidak ditulis untuk 17 tahun keatas atau sudah menikah. Juga tidak ada aturan pendistribusian kondom. Kondom juga tidak seperti rokok, yang ditulis “Peringatan Pemerintah menggunakan Kondom dibawah 17 tahun melanggar aturan dan norma-norma sosial”.
So? For social control, terpulang dari Producer apakah mau meminta agar semua toko kaset hanya menjual versi promonya kepada pembeli dengan usia 17 tahun keatas? Atau toko kasetnya bersedia melakukan screening?
Jupe sendiri setelah ditekan sana-sini akhirnya memutuskan menarik kasetnya. Walaupun dengan ngedumel bilang kok Slank dulu gpp.
Anyway sebuah promosi itu bisa diklaim sukses jika bisa memancing consumer untuk melakukan trial.
Good Promotion + Good Quality = Good Brand = Good Sales
Jupe & Roncar berhasil menarik perhatian dan trial, apakah Contentnya seberhasil Context nya?
Differentiate or Die!
Jupe + Roncar = Differentiation?